Senin, 17 Agustus 2015

Sekilas Tentang Pembumian (Grounding)


Sesuai dengan namanya, “bumi”, pada prinsipnya menjadikan bumi atau tanah sebagai bagian utama dalam “Gronding” untuk menciptakan keamanan dan keselamatan komponen rangkaian maupun user dari  resiko bahaya akibat berbagai gejala yang mungkin terjadi pada rangkaian listrik. Meski demikian perlu diketahui bahwa pada penerapan’y, Grounding  tidaklah harus benar2 terhubung langsung dengan Bumi, seperti sistem Grounding yang digunakan pada pesawat terbang atau satelit.

Dalam mendesain sebuah sistem Grounding berdasarkan tujuan’y dapat dikategorikan menjadi
3 jenis Grounding, yaitu:

1. Safety Grounding
Pembuatan grounding yang mana fokus bertujuan untuk menghindari resiko gejala kelistrikan seperti terjadinya tegangan kejut, resiko kebakaran, atau dampak terhadap peralatan, baik saat sistem bekerja dalam keadaan normal maupun terjadi gangguan didalam peralatan atau rangkaian distribusi, atau yang kaitan’y dengan induksi tegangan atau arus dari luar sitem seperti sambaran petir. Safety Grounding umum’y diterapkan pada rangkaian frekuensi rendah (low-frequency)

2. Signal Grounding
Signal Grounding difokuskan pada tujuan untuk memberikan kondisi referensi yang sesuai sehingga menjamin peralatan dan sistem dapat bekerja pada performa maksimal. Saat bekerja dengan baik, sinyal grounding akan mencegah terjadinya distorsi dan kegagalan komponen. Sinyal grounding bertugas menjaga frekuensi pada range tertentu hingga batas frekuensi maksimal.

3. Electromagnetic interference (EMI) control grounding
Fokus tujuan dari jenis grounding ini yaitu untuk menghasilkan Electro-magnetic Compability (EMC) yang memuaskan pada suatu rangkaian untuk menghasilkan performa yang effisien pada suatu filter, transien, atau perlindungan terhadap terminal komponen dengan menghindari emisi yang tidak semestinya, kerentanan, serta menjaga energi elektromagnetik dan elektrostatik sistem pada kondisi normal.

Secara teknis pada pengaplikasiannya safety grounding menyediakan “jalan” berimpedansi rendah dari sistem ke tanah (ground) sehingga harus terhubung secara langsung dengan bumi. Sedangkan signal grounding dan EMI grounding tidak harus terhubung secara langsung dengan bumi (contohnya satelit). Kesulitan akan muncul ketika sistem menutut untuk menghubungkan safety grounding dengan signal grounding. Karena ketika grounding sesuai untuk tujuan safety belum tentu sesuai untuk signal grounding, sehingga akibatnya dapat memperburuk interferensi elektromagnetik.

Sumber : Grounds for Grounding: A Circuit to System Handbook [Elya B. Joffe, Kai-Sang Lock]

1 komentar:

  1. terimakasih pencerahannya tentang Pembumian (Grounding)..sangat berguna bagi saya..

    BalasHapus